Hasil Jumatan

Dunia tak penuh karena banyaknya manusia didalamnya, akan tetapi terasa penuh karena akhlak manusia yang tinggal didunia itu sendiri.

MAAF, MOHON ASAPNYA DI TELAN

Pas lagi jalan jalan di dunia maya (http://kucingtengil.blogspot.com/2010/04/kejadian-lucu-yang-hanya-ada-di.html), eh nemu gambar ini yang lucu tapi juga pinter.

rokok heheh sepertinya ini perlu diperbanyak deh dan ditempel dimana mana, soalnya kalo ngelarang orang ngerokok kan nanti bisa dituntut kepengadilan, melanggar hak asasi manusia segala. Atau suruh aja yang ngerokok buat bikin filter udara di mulut ato hidungnya jadi asap yang keluar dah jadi O2 sehat.

Satu lagi, ditambahin juga, pengumuman buat dilarang meludah sembarang, telen aja tuh ludah…….hmmm setahuku di jakarta dah ada larangan meludah sembarangan deh

Kebanyakan aturan, pelaksanaannya nol besar.

PERAN AYAH DALAM PERKEMBANGAN ANAK

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebanyakan orang berpendapat, anak merupakan tanggung jawab ibu karena ayah mencari nafkah. Pertimbangkan lagi pandangan ini! Sebab, absennya ayah dalam proses pendidikan terbukti memiliki dampak luar biasa bagi perkembangan anak.

Menyerahkan pendidikan anak hanya kepada ibu, tampaknya harus dikaji ulang. Kalau sambil bercanda kita bisa bilang, “Bikinnya berdua kok setelah jadi si istri disuruh bertanggung jawab sendiri?” Memang ada beberapa alasan serius yang perlu dipertimbangkan ulang.

Pertama, anak merupakan buah cinta yang direncanakan dan diinginkan bersama antara suami dan istri, yang kehadirannya diharapkan dapat mengokohkan dan memperteguh hubungan mereka sebagai sebuah keluarga. Dengan demikian, keberadaan anak merupakan tanggung jawab suami istri bersama-sama.

Kedua, pembagian kerja secara seksual (sesuai jenis kelamin), urusan publik (mencari nafkah) menjadi tanggung jawab ayah dan urusan domestik (mendidik anak dan mengurus rumah tangga) menjadi tanggung jawab ibu, kini tidak relevan lagi. Kebanyakan ibu kini juga bekerja, di luar ataupun di rumah, untuk menghasilkan uang. Tidak tepat lagi jika pendidikan anak dipasrahkan hanya kepada ibu.

Puisi Terakhir Rendra

Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal

Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar

Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi

Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah

Tuhan, aku cinta padamu

Rendra
31 July 2009
Mitra Keluarga

 

Sumber :

http://showbiz.vivanews.com/news/read/80965-inilah_puisi_terakhir_ws_rendra http://www.detiknews.com/read/2009/08/07/093105/1179062/10/tuhan-aku-cinta-padamu-puisi-terakhir-rendra

 

Note: sebelum ini aku posting tulisan dari emailku yang menyebut tulisan tersebut sebagai puisi terakhir dari W.S Rendra, lalu kemudian seorang sahabat mempertanyakan mengenai keterakhiran puisi tersebut.

Akhirnya sempat masuk ke mbah google dan cari puisi terakhir dari W.S Rendra, dan puisi diataslah jawabannya, sekali ini ada sumbernya. Semoga tidak salah lagi

Perjalanan Ke Masa Lalu

perjalanan ke masa lalu,tulisan ini sengaja di buat untuk menjawab sebuah pertanyaan,

Apakah bisa kita mengeset tanggal publikasi kita ke tanggal sebelum hari ini, anggaplah satu minggu sebelum hari ini.

Maka jadilah tulisan ini, mari kita lihat hasilnya bersama sama

RENUNGAN INDAH – W.S. RENDRA

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milik-ku

Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku ???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita.
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua "derita" adalah hukum bagiku

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku

Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"....

(Puisi terakhir Rendra yang dituliskannya di atas ranjang Rumah Sakit)

 

Note: Nak Thang, semoga postingan ini berkenan di hati

SYUKURI APA YANG ADA HIDUP ADALAH ANUGERAH

Coba renungkan ini sebelum Anda mulai mengeluhkan berbagai hal yang terjadi dalam hidup Anda…

1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,

Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,

Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,

Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,

Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda,

Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup

6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,

Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,

Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya,

Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan

9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,

Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,

Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,

Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

12. Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,

Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup !

 

SUMBER: ANONIM, ENTAH SIAPA TAPI ISINYA LAYAK UNTUK DISEBARLUASKAN