MIGRAIN SAAT KEHAMILAN

Kelanjutan dari soal migraine, kali ini aku mencoba mengkompilasikan berbagai tulisan mengenai migraine yang dialami oleh ibu hamil.

Peringatan pertama, aku bukan dokter dan tidak berusaha untuk menjadi dokter, hanya sekedar browsing dan menyusun tulisan berdasarkan tulisan yang sudah ada sebelumnya, dan bisa jadi tulisan tersebut di sadur dari tulisan lainnya sehingga persentase tulisan ini menjadi tulisan ilmiah adalah di bawah 45%. Untuk keterangan lebih lanjut berkenaan dengan migraine pada kehamilan, silahkan kunjungi dokter anda. Jadi, mari kita mulai membaca.

Migrain saat kehamilan diduga menjadi pertanda calon ibu risiko stroke, sakit jantung dan pembekuan darah, berdasarkan sebuah penelitian yang dilaporkan dalam British Medical Journal (BMJ). Penelitian ini dipimpin oleh Cheryl Bushnell, seorang ahli saraf dari Wake Forest University di Winston-Salem, North Carolina, Mereka meneliti data kesehatan dari 18 juta pasien di Amerika Serikat yang dirawat di rumah sakit tahun 2000-2003.

Mereka menemukan hampir 44 ribu kasus wanita hamil dirawat karena mengalami migrain. Kelompok ini diketahui juga kemudian dirawat karena stroke, serangan jantung, tekanan darah tinggi dan kondisi berbahaya dalam kehamilan yang disebut pre-eklamsia. Masih belum jelas migrain muncul sebelum berbagai masalah kardio vaskular ini atau setelahnya. Penelitian lebih lanjut tentu saja sangat dibutuhkan, demikian jurnal tersebut menjelaskan.

Dr Bushnell mengaku hasil penelitianya masih menyisakan banyak pertanyaan namun para wanita seharusnya sudah mulai melakukan langkah bagaimana melindungi diri mereka sendiri. “Sangat jelas dan bukan tidak mungkin hasil penelitian kami akan menjadi awal penelitian lanjutan,’ ungkap Dr Cheryl Bushnell.

Ia kemudian berasumsi bahwa para perempuan hamil yang mengalami migrain dipastikan akan memiliki masalah pada jantung dan sebaiknya, saat kehamilan berlangsung para perempuan ini harus mampu mengontrol migrain yang mereka idap. “Ini hanyalah bagaimana melakukan pendekatan,” tandas Dr Bushnell.

Menurut sumber lain, Dr Richard Lipton yang merupakan direktur dari `the Montefiore Headache Center` sekaligus profesor neurology dan epidemiology di `Albert Einstein College of Medicine` New York mengatakan bahwa mereka yang mengalami migrain sebaiknya melakukan hal yang sama seperti para penderita penyakit diabetes atau kolesterol tinggi, yaitu pengecekan secara teratur. Karena melakukan pengecekan dianggap lebih baik ketimbang harus menghadapi komplikasi dimasa mendatang.

"Perawatan yang baik sebelum kelahiran diperlukan. Perempuan dengan migrain berat yang terus-menerus selama masa kehamilan mesti menyadari semua faktor resiko yang mereka hadapi, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, sejarah pembekuan darah, sakit jantung dan stroke."

"Tampaknya juga ada hubungan antara sakit kepala sebelah dan pre eclampsia, salah satu komplikasi kehamilan yang paling umum dan paling berbahaya," kata Bushnell.

"Migrain, terutama yang berkaitan dengan aura atau perubahan visual selama sakit kepala, sebelumnya telah dikaitkan dengan stroke dan serangan jantung pada perempuan," kata Bushnell. "Studi ini lebih mengabsahkan hubungan antara keduanya."

"Tak peduli apa pun penyebabnya," tambah Bushnell. "Migrain aktif selama kehamilan mesti dipandang sebagai tanda potensi sakit jantung."

Namun juga perlu dicatat perkataan dari Dr Bushnell ini bahwa: “Studi kami sebaiknya tidak mengurungkan niat  perempuan yang mengalami migrain untuk hamil, banyak perempuan yang mengalami migrain sebelum masa kehamilan mengalami penyembuhan dan tidak pernah menghadapi masalah apa-apa."


Dr Mark Weatherall, seorang konsultan neurologi dari London's Charing Cross Hospital mengatakan bahwa sejumlah perempuan dalam studi, melaporkan angka migrain rendah, yang mengisyaratkan kalau kondisinya mungkin saja tidak dilaporkan, dan meningkatkan kemungkinan bahwa hubungan dengan stroke salah diperhitungkan.


Tetapi dia menambahkan:"Kami sudah tahu kalau migrain yang disertai dengan aura atau perubahan visual merupakan faktor risiko pada perempuan muda, khususnya jika mereka merokok, dan risiko akan bertambah tinggi jika mereka menggunakan pil yang mengandung estrogen, hal yang sama juga terjadi pada kehamilan."


Joanne Murphy, dari The Stroke Association menekankan bahwa sangat jarang terjadi stroke selama masa kehamilan."Perempuan hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika mereka mengalami migrain," ujar dia.

PENANGANAN DINI

Penanganan migrain sebaiknya dilakukan oleh dokter sebagai orang yang mampu mendiagnosis bahwa sakit kepala yang dirasakannya betul-betul migrain, bukan penyebab lain. Bila kurang yakin, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti CTC Scanatau MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Tantangan penanganan migrain dalam kehamilan adalah meringankan keluhan ibu dengan mempertimbangkan risiko pengobatan terhadap janin.pendekatan paling ideal adalah dengan pencegahan, setelah itu penanganan alamiah, dan yang terakhir barulah pengobatan.
Pencegahan. Kenali dan jauhi makanan atau minuman pemicu migrain. Ada baiknya membuat catatan makanan dan kejadian (food diary) untuk memonitor penyebab migrain.
Pengobatan alamiah:

  • Istirahat. Penderita migrain biasanya peka cahaya. Redakan migrain dengan istirahat di tempat gelap dan tenang. Jauhi keramaian dan cahaya terang.
  • Kompres dingin di bagian sakit. Dingin akan membantu menyempitkan pembuluh darah.
  • Olahraga teratur, seperti jalan santai.
  • Terapi relaksasi, membantu mengatasi migrain pada pasien tertentu. Teknik relaksasi yang digunakan bisa yoga dan meditasi.
  • Teknik pijatan tertentu juga dapat membantu mengatasi migrain.
  • Hindari dehidrasi, karena kurang cairan memicu migrain.

Demikianlah sekilas mengenai migraine pada ibu hamil, semoga bermanfaat. Sepertinya untuk tulisan berikutnya adalah cerita saat isti hamil anak pertama, terutama terkait dengan pre eclampsia.

Sumber:

http://www.resep.web.id/kesehatan/hati-hati-migrain-selama-hamil.htm

http://www.kapanlagi.com/a/wanita-hamil-penderita-migrain-beresiko-sakit-jantung.html

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/03/12/936/2/Migrain-Tingkatkan-Risiko-Kehamilan

http://medicalytania.blogspot.com/2009/12/migrain-pada-wanita-hamil.html

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/migrain.saat.hamil/001/001/739/2

http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2009/03/11/brk,20090311-164161,id.html

Related Post



6 Responses
  1. ossy Says:

    ooo, begetoooo yaaa, serem juga klo sampe stroke.. Ossy pernah beberapa kali sakit kepala sebelah pas tiap bangun tidur tp ga lama sembuh sendiri. itu migrain bukan ya?


  2. Anonim Says:

    wah serem banget yah akibatnya.
    thanks yah tips dan infonya, buat di jadiin referensi buat istri saya nanti. :D


  3. non inge Says:

    serem juga bacanya..

    tp infonya bermanfaat bngt ^^

    blog na aq follow yah


  4. non inge Says:
    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

  5. Tania Afdi Says:

    thanks sudah di jadikan sumber... :)


  6. makasih buat infonya nih, sangat bermanfaat sekali..


Thank you for your comment, i really appreciate it

Gema Pramugia