Kita

ketika sapa tak mempunyai arti ketika senyum hanya sebuah rutinitas

untuk apa menyesali diri bila memang tak mampu berubah

biarkan sepi berjalan sendiri atau tawa berdendang tak perduli

karena kita bukanlah mereka dan angin tak akan paksakan kita menari

bukan mimpi yang temani diri

bukan rindu yang mainkan hati

namun mungkin kita memerlukan ini semua

sekedar fatamorgana atau hanya realita yang dipaksakan

Untuk apa bertanya apakah esok kan tiba menyapa

cukuplah kata bahwa kita kan berjumpa malam ini

dan malam nanti yang mungkin takkan kunjung datang

nikmati saja walau jelas tanpa harap

rinduku bukan untukmu rindumu bukan untukku

biar waktu mengukir lembaran baru

tentang kita dan mimpi yang tak berwujud

-----------------------------------------

Puisi ini diikutsertakan dalam ekspresi cinta satu bait

Related Post



7 Responses
  1. fishdiver Says:

    cepet juga buat puisinya...:D


  2. Anonim Says:

    Mas gemaaa...gw jd pengen ikutan juga...hehehehee....buat ahhh!!!


  3. aliaz Says:

    Sudah masuk keranjang puisi. Terima kasih atas partisipasinya :)


  4. satu bait yg panjang...salam kenal dan salam semangat...

    hidup batik!!


  5. ossy Says:

    waaa puisinya...
    tp ga ngerti ;(


  6. Bagus puisinya. moga menang ya...

    salam kenal


  7. yustha tt Says:

    hiks....
    *yang kutangkap dari puisi ini: sedih*


Thank you for your comment, i really appreciate it

Gema Pramugia